Setiap mahluk hidup selalu bereproduksi,
MENGAPA ?
Mahluk hidup bereproduksi bertujuan mempertahankan keberadaan
jenisnya.
Demikian
juga manusia
Proses reproduksi diatur
oleh sistem reproduksi
Manusia
memiliki dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan.
Keduanya memiliki sitem reproduksi yang berlainan dan saling
membutuhkan
Alat-alat Reproduksi pada Manusia
1. Laki-laki
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari:
-
Sepasang testis
-
Saluran-saluran kelamin
-
Kelenjar-kelenjar tambahan
-
Penis
1.
Testis: kelenjar kelamin penghasil sperma dan
hormon testosteron
2. Saluran
kelamin
o
Vasa eferentia: menampung sperma
o
Epididimis: mengabsorpsi sperma hingga kental dan
menyimpan sperma sementara (3 minggu)
o
Vasdeferens: saluran penghubung epididimis dengan
uretra pada penis. Dibagian ujungnya terdapat saluran ejakulasi
3. Uretra
merupakan saluran untuk mengeluarkan sperma dan urine
4. Penis merupakan
alat kelamin luar yang berfungsi untuk memasukan sperma kedalam tubuh wanita.
Kelenjar
tambahan:
-
Vesika seminalis
Merupakan
kantong semen (mani) yang dindingnya menghasilkan cairan lendir yang mengandung fruktosa, asam askorbat dan
asam amino sebagai makanan dan pelindung sperma sebelum
membuahi ovum .
Semen (mani) adalah cairan yang terdiri dari sperma dan cairan yang dihasilkan oleh beberapa kelenjar
Semen (mani) adalah cairan yang terdiri dari sperma dan cairan yang dihasilkan oleh beberapa kelenjar
-
Kelenjar prostat
Menghasilkan
cairan basa berwarna putih susu.
Cairan
ini berfungsi untuk menetralkan sifat asam pada saluran vasa eferentia dan
cairan pada vagina sehingga sperma dapat bergerak dengan aktif .
2.
Perempuan
Alat
reproduksi pada wanita berupa:
-
Sepasang ovarium
-
Oviduk/tuba fallopii)
-
Uterus
-
Vagina
-
Organ kelamin bagian luar
1.
Ovarium (indung telur)
Merupakan kelenjar kelamin yang memproduksi ovum (sel telur) dan menyekresi hormon estrogen dan progesteron.
Merupakan kelenjar kelamin yang memproduksi ovum (sel telur) dan menyekresi hormon estrogen dan progesteron.
2.
Oviduk/tuba Fallopii (saluran telur)
Berfungsi menyalurkan sel telur ke uterus (rahim) dengan gerakan peristaltik dan dibantu oleh gerakan silia pada dindingnya.
Berfungsi menyalurkan sel telur ke uterus (rahim) dengan gerakan peristaltik dan dibantu oleh gerakan silia pada dindingnya.
3.
Uterus (rahim)
Tempat berkembangnya embrio. Selama kehamilan volume uterus mampu mengembang hingga 500 kali
Tempat berkembangnya embrio. Selama kehamilan volume uterus mampu mengembang hingga 500 kali
4.
Vagina merupakan tempat penis pada saat kopulasi
dan sebagai jalan keluar bayi pada proses kelahiran
Organ
kelamin luar:
-
klitoris/klentit: struktur yang sama dengan penis
-
Vulva: terdiri atas labium mayor (bibir besar) dan
labium minor (bibir kecil)
-
Lubang saluran kencing
-
Lubang vagina: bagian terluar vagina
Fundus: bagian lipat paha
Pembentukan
Sel Kelamin
Pembentukan
Sperma (spermatogenesis)
Terjadi di dalam testis.
Spermatogonium bersifat diploid dan
selalu membelah diri secara metosis sehingga berjumlah banyak.
Sebagian spermatogonium membesar
menjadi spermatosit primer.
Spermatosit primer terus membelah diri
secara meiosis membentuk spermatosis sekunder.
Spermatosit sekunder membelah diri
kembali secara meiosis menjadi spermatid.
Spermatid berdiferensiasi menjadi
sperma
Tiap-tiap sperma memiliki jumlah
kromosom setengah dari jumlah kromosom spermatogonium
Pembentukan Ovum
(oogenesis)
Terjadi di dalam ovarium.
Oogonium bersifat diploid.
Oogonium membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak.
Oogonium berkembang menjadi oosit primer.
Oosit primer membelah diri secara meiosis menjadi oosit sekunder dan badan kutub pertama
Oosit sekunder mengandung kuning telur dan sitoplasma, badan kutub pertama merupakan inti sel yang kemudian membelah diri menjadi dua
Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi otid dan badan kutub ke dua
Otid berkembang menjadi ovum yang haploid
Setiap oosit primer menghasilkan satu ovum.
Oogonium bersifat diploid.
Oogonium membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak.
Oogonium berkembang menjadi oosit primer.
Oosit primer membelah diri secara meiosis menjadi oosit sekunder dan badan kutub pertama
Oosit sekunder mengandung kuning telur dan sitoplasma, badan kutub pertama merupakan inti sel yang kemudian membelah diri menjadi dua
Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi otid dan badan kutub ke dua
Otid berkembang menjadi ovum yang haploid
Setiap oosit primer menghasilkan satu ovum.
Fertilisasi/Proses Pembuahan
Kehamilan
- 1. Setelah zigot terbentuk, zigot langsung membelah
diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya
- 2. Zigot menempel pada dinding rahim untuk berkembang
- 3. Zigot berubah menjadi embrio
- 4.
Terbentuk
plasenta dan tali pusat sebagai penghubung antara embrio dengan ibunya.
-
5. Embrio dikelilingi cairan amnion untuk melindungi
dari bahaya benturan
-
6. Usia 4 minggu, embrio mulai membentuk mata, tangan
dan kaki
- 7.
Usia 6 minggu,embrio berukuran 1,5 cm. Otak, mata,
telinga dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki beserta jari-jarinya
mulai terbentuk
8.
Usia
8 minggu, embrio sudah memiliki organ lengkap. Embrio berubah menjadi janin (fetus)
-
9. Setelah usia kehamilan mencapai kira-kira 9 bulan
10 hari, bayi siap dilahirkan.
Penyakit pada Sistem Reproduksi
1.
Gonorhea (kencing nanah)
Penyebab: bakteri Neisseria gonorrhoeae, ditularkan melalui hubungan seksual.
Akibat: radang pada organ reproduksi yang menyebabkan kemandulan, mata, persendian dan selaput otak pada bayi
Tanda dan gejala: terdapat nanah pada ujung saluran kencing dan terasa panas (terbakar) saat buang air kecil
Penyebab: bakteri Neisseria gonorrhoeae, ditularkan melalui hubungan seksual.
Akibat: radang pada organ reproduksi yang menyebabkan kemandulan, mata, persendian dan selaput otak pada bayi
Tanda dan gejala: terdapat nanah pada ujung saluran kencing dan terasa panas (terbakar) saat buang air kecil
2.
Sifilis
Penyebab: bakteri Treponema pallidum ditularkan melalui hubungan seksual
Akibat: kerusakan organ reproduksi. Pada stadium lanjut, sifilis menyerang hati, susunan syaraf dan otak
Penyebab: bakteri Treponema pallidum ditularkan melalui hubungan seksual
Akibat: kerusakan organ reproduksi. Pada stadium lanjut, sifilis menyerang hati, susunan syaraf dan otak
3.
Herpes genital
Penyebab: virus herpes simpleksserotipe 2 ditularkan melalui hubungan seksual
Akibat: gangguan pada organ reproduksi, kulit dan menyebabkan kanker rahim
Penyebab: virus herpes simpleksserotipe 2 ditularkan melalui hubungan seksual
Akibat: gangguan pada organ reproduksi, kulit dan menyebabkan kanker rahim
4.
Keputihan (fluor albus)
Penyebab: parasit seperti jamur Candida albicans, protozoa Trichomonas vaginalis, bakteri dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat, sering ditemukan pada wanita hamil dan penderita diabetes melitus
Penyebab: parasit seperti jamur Candida albicans, protozoa Trichomonas vaginalis, bakteri dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat, sering ditemukan pada wanita hamil dan penderita diabetes melitus
Akibat: gangguan pada organ reproduksi wanita
Referensi
Sherwood,Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia Edisi 6. Jakarta : EGC.
Nurachman,Elly. 2011. Dasar-Dasar
Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: Salemba Medika.
0 komentar:
Posting Komentar